Cara Menjawab Salam Orang Kafir
Dalam hidup bermasyarakat kadang-kadang kita bergaul dengan orang non muslim. Apakah sebagai tetangga, rekan kerja atau lainnya. Mereka terkadang mengucapkan salam dengan cara Islam kepada kita. Bagaimana cara menjawab salam orang kafir tersebut?
Memulai Mengucapkan Salam Kepada Orang Kafir
Dari Abu Hurairah radhiyallahu ‘anhu, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,
لاَ تَبْدَءُوا الْيَهُودَ وَلاَ النَّصَارَى بِالسَّلاَمِ فَإِذَا لَقِيتُمْ أَحَدَهُمْ فِى طَرِيقٍ فَاضْطَرُّوهُ إِلَى أَضْيَقِهِ
“Janganlah kalian memulai mengucapkan salam kepada Yahudi dan Nashrani. Jika kalian berjumpa salah seorang di antara mereka di jalan, maka paksalah ke daerah yang paling sempit”. (HR. Muslim : 2167).
Imam An Nawawi mengatakan, “Larangan yang disebutkan dalam hadits di atas menunjukkan keharaman, Inilah yang benar bahwa memulai mengucapkan salam pada orang kafir dinilai haram”. (Syarh Shahih Muslim, 14 : 145).
Namun kalau mengucapkan selain salam, misalnya, bagaimana kabarnya? atau bagaimana kabar belum dewasa Anda? Untuk ucapan tersebut sebagian ulama membolehkannya. Apalagi bila sanggup menambah kemaslahatan Islam, ibarat membuatnya tertarik kepada Islam sehingga dia mau mendapatkan dakwah Islam dan mendengarkannya.
Menjawab Salam Orang Kafir
Dari Anas bin Malik, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,
إِذَا سَلَّمَ عَلَيْكُمْ أَهْلُ الْكِتَابِ فَقُولُوا وَعَلَيْكُمْ
“Jika spesialis kitab (Yahudi dan Nashrani) memberi salam pada kalian, maka balaslah dengan ucapan wa’alaikum”. (HR. Bukhari : 6258 dan Muslim : 2163).
Mayoritas ulama beropini bahwa kalau orang kafir memberi salam, maka cukup jawablah dengan ucapan “wa ‘alaikum” (dan juga untukmu), menurut hadits diatas.
Dan aturan bagi kaum kafir yang lain sama ibarat aturan orang Yahudi dan Nashrani dalam persoalan ini, sebab tidak dijumpai dalil yang membedakannya, Allahu ‘alam.
Dalam riwayat lain Anas bin Malik radhiyallahu ‘anhu mengatakan,
مَرَّ يَهُودِىٌّ بِرَسُولِ اللَّهِ – صلى الله عليه وسلم – فَقَالَ السَّامُ عَلَيْكَ . فَقَالَ رَسُولُ اللَّهِ – صلى الله عليه وسلم – « وَعَلَيْكَ » . فَقَالَ رَسُولُ اللَّهِ – صلى الله عليه وسلم – « أَتَدْرُونَ مَا يَقُولُ قَالَ السَّامُ عَلَيْكَ » . قَالُوا يَا رَسُولَ اللَّهِ أَلاَ نَقْتُلُهُ قَالَ « لاَ ، إِذَا سَلَّمَ عَلَيْكُمْ أَهْلُ الْكِتَابِ فَقُولُوا وَعَلَيْكُمْ »
“Ada seorang Yahudi melewati Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam, kemudian ia mengucapkan ‘as saamu ‘alaik’ (celaka engkau)”. Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam lantas membalas ‘wa ‘alaik’ (engkau yang celaka). Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam lantas bersabda, “Apakah kalian mengetahui bahwa Yahudi tadi mengucapkan ‘assaamu ‘alaik’ (celaka engkau)?” Para sahabat lantas berkata, “Wahai Rasulullah, bagaimana kalau kami membunuhnya saja?” Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, “Jangan. Jika mereka mengucapkan salam pada kalian, maka ucapkanlah ‘wa ‘alaikum”. (HR. Bukhari : 6926).
Bagaimana Jika Tidak Tahu Kalau Itu Orang Kafir?
Jika tidak tahu maka, tidak ada istilah dosa bagi muslim yang menjawab salam orang non muslim. Terdapat sebuah riwayat dari sahabat Uqbah bin Amir Radhiyallahu ‘anhu bahwa dia pernah berpapasan dengan seseorang yang gayanya ibarat muslim, kemudian orang tersebut memberi salam kepadanya, maka beliaupun menjawabnya dengan ucapan, “Wa’alaika wa rahmatullah wabarakatuh”… Maka pelayannya menyampaikan padanya, dia itu nasrani!… Lalu Uqbah beranjak dan mengikutinya sampai dia berhasil menyusulnya. Kemudian dia mengatakan,
إِنَّ رَحْمَةَ اللَّهِ وَبَرَكَاتَهُ عَلَى الْمُؤْمِنِينَ، لَكِنْ أَطَالَ اللَّهُ حَيَاتَكَ، وَأَكْثَرَ مالك، وولدك
“Sesungguhnya rahmat dan berkah Allah itu untuk Kaum Mukminin, akan tetapi biar Allah memanjangkan umurmu, dan memperbanyak harta dan anakmu” (HR. Bukhari dalam Adabul Mufrod 1/430, Al Albani menyampaikan hasan).
Hal ini menegaskan bahwa, muslim tidak diperkenankan untuk menjawab salam dari orang nasrani dengan balasan yang lengkap. Namun boleh mendoakan kebaikan untuk mereka.
Umat Islam tidak diajarkan menghina orang non muslim, namun kita diajarkan untuk tidak memuliakan mereka, sebab pertimbangan agama dan keyakinan. Baca juga wacana Pengertian dan Hukum Shalat Ghaib.
Semoga pembahasan mengenai Cara Menjawab Salam Orang Kafir dapat bermanfaat. (SyariahIslam.com)
Allahu 'alam.
Allahu 'alam.
