Strategi Mengurangi Lead Time Pada Penerapan Lean Manufacturing

Waktu tunggu (Lead Time) yaitu latensi antara inisiasi dan pelaksanaan suatu proses. Ini mencakup pengertian lead time dalam administrasi persediaan yaitu menyerupai inventory, dimana jikalau kita tidak mendapatkan pengiriman secepat yang seharusnya, pelayanan kepada pelanggan akan mengecewakan, tentunya merugikan perusahan. Oleh alasannya yaitu itu selain cycle time, perlu sekali bagi organisasi untuk memperhatikan production lead time.


Dalam industri, pengurangan lead time merupakan bab penting dari lean manufacturing dan lean construction. Makara untuk meningkatkan layanan pelanggan dan meningkatkan pendapatan bisnis, saya akan menunjukkan kepada Anda mengapa pengurangan lead time sangat penting, dan memberi cara yang sanggup dijadikan sebagai taktik mengurangi waktu tunggu/ lead time pada penerapan lean manufacturing di macam-macam perusahaan seperti; pabrik, bank, asuransi, rumah sakit, dll.


Mungkin Anda juga tertarik Artikel:



Sebelum kita mambahas itu, mari kita samakan mengenai definisi lead time supaya kita berada di sudut pandang yang sama dengan memilih waktu tunggu (Lead Time).


Apa itu Lead Time


Lead Time atau Waktu tunggu yaitu waktu yang diharapkan ketika memproses pesanan dan mendapatkan pengiriman produk Anda. Ini merupakan alat penting menghitung bertujuan untuk inventaris dalam administrasi persediaan aman, supaya kita andal untuk menerapkan formula titik pemesanan ulang secara benar.


Pemesanan serta penerimaan bergantung pada proses Anda dalam mengambil sampai menempatkan pesanan dengan sistem pengelolaan inventaris dengan melihat seberapa efisien pemasok supaya sanggup menyiapkan dan mengirimkan stok.


Contoh kasus Lead time, jikalau pabrik melaksanakan pemesanan hari ini, dan mendapatkan pengiriman dalam 7 hari, artinya waktu tunggu untuk pesanan khusus tersebut dengan pemasok yaitu 7 hari.


Lead time manufacturing kemungkinan besar akan bervariasi untuk setiap pesanan, tetapi jikalau ingin tahu rata-rata lead time perusahaan, sanggup memakai rumus ini:


Jumlah total Lead Time dibagi dengan jumlah total pesanan yang telah dipesan.


Sebagai pola konsep perhitungan dalam memilih Lead time:


Lead time dihitung ketika undangan dimulai dan diakhiri dengan pengiriman. Misalkan pelanggan memesan produk pada tanggal 3 Mei. Perusahaan mendapatkan pesanan secara instan, dan mengirim produk pada 7 Mei, namun mengerjakan produk dimulai tanggal 5 Mei.


Maka, Lead time di sini yaitu 4 hari, sedangkan Cyce Time yaitu 2 hari. Selain itu kita juga melihat perbedaan yang terang antara Lead Time dengan Cycle Time. Atau lebih detailnya anda sanggup mengunjungi Definisi serta Arti  Cycle Time, Lead Time dan Takt Time.


Jenis Lead Time


Dalam lingkungan manufaktur, lead time mempunyai definisi yang sama dengan Manajemen Rantai Pasokan (supply chain management), tetapi meliputi waktu yang diharapkan untuk mengirimkan sparepart dari pemasok. Waktu pengiriman dimasukkan alasannya yaitu perusahaan manufaktur perlu tahu kapan bab akan tersedia untuk perencanaan kebutuhan material. Juga memungkinkan waktu tunggu untuk memasukkan waktu yang diharapkan perusahaan untuk memproses dan mempunyai bab yang siap untuk diproduksi sehabis diterima. Waktu yang diharapkan suatu perusahaan untuk membongkar produk dari truk, memeriksanya, dan memindahkannya ke kawasan penyimpanan bukanlah hal sepele. Dengan ketatnya hambatan manufaktur atau ketika perusahaan memakai manufaktur Just In Time, penting bagi rantai pasokan untuk mengetahui berapa lama proses internal mereka.


Oleh alasannya yaitu itu aneka macam jenis atau macam-macam lead time akan tetapi secara umum:
  1. Preprocessing Lead Time (juga dikenal sebagai "waktu perencanaan" atau "dokumen"). Ini mewakili waktu yang diharapkan untuk merilis pesanan pembelian (jika Anda membeli item) atau menciptakan pekerjaan (jika Anda memproduksi barang) dari ketika Anda berguru persyaratan.
  2. Processing Lead Time. Dimana Processing Lead Time yaitu waktu yang dibutuhkan untuk mendapatkan atau memproduksi barang.
  3. Postprocessing Lead Time: Ini merupakan waktu untuk menciptakan barang yang dibeli tersedia dalam persediaan semenjak ketika Anda menerimanya (termasuk, inspeksi, dll.)


Dari sana mengerti lead time dalam inventory yang sanggup kita maksimalkan supaya inventory berjalan lancar tanpa menjadikan stok dalam inventory itu sendiri.

Manfaat Mengurangi Lead Time


Manfaat utama mengurangi waktu tunggu yaitu mengurangi biaya pengangkutan, operasi yang efisien, dan peningkatan produktivitas. Sebenarnya ada banyak tujuan juga fungsi yang bisa diambil sehingga perusahaan mendapat manfaat dari melaksanakan ini, berikut ini beberapa manfaat spesifik pengurangan lead time:
  • Kemampuan untuk melebihi pesaing Anda dengan output yang lebih cepat dan efisien
  • Pengisian stok lebih cepat untuk menghindari kehabisan stok, kehilangan penjualan, dan kehilangan pelanggan
  • Fleksibilitas selama pergeseran cepat di pasar
  • Memenuhi tenggat waktu secara konsisten dan mudah
  • Peningkatan arus inventory alasannya yaitu peningkatan pemenuhan pesanan



Diatas bukanlah manfaat secara lengkap ketika kita mengurangi lead time, tetapi setidaknya memberi sedikit citra ihwal apa yang ingin perusahaan raih apabila sanggup menciptakan pengurangan marjinal dalam lead time.


Strategi Mengurangi Waktu Lead


Jika Anda ingin mengurangi waktu tunggu atau lead time, berikut beberapa cara-cara untuk memulai sebagai strateginya.

1. Buat Kontrak Lead Time Dengan Setiap Pemasok




Perusahaan mungkin mempunyai kontrak dengan pemasok ketika ini, tetapi apakah Anda telah menetapkan persyaratan dan keinginan organisai ihwal waktu tunggu? Mungkin tidak, dan seharusnya dilakukan.


Ketika Anda meminta pemasok Anda untuk menyetujui secara aturan waktu tunggu yang ditentukan, mereka mungkin ragu dan menjadi tidak nyaman. Tapi itubagus.

Artinya supplier akan lebih realistis dalam apa yang sanggup ditawarkan kepada perusahaan, dan akan lebih mungkin memotivasi mereka sendiri untuk mempertahankan Lead Time yang disepakati.


2. Gunakan Pemasok Domestik


Menggunakan negara bab berbasis pemasok sanggup mengurangi waktu tunggu Anda secara otomatis selama dua ahad atau lebih. Akan tetapi jikalau berbicara ihwal berapa lama waktu yang diharapkan untuk pengiriman komponen dari banyak negara asing. Tentu akan menambah potensi penundaan, baik itu berupa hambatan bahasa yang sering sanggup mempersulit komunikasi.


3. Order Inventory Lebih Sering


Banyak perusahaan menempatkan pesanan dalam jumlah besar setiap beberapa ahad sekali. Ini sanggup diprediksi, dan tentu akan banyak inventory yang tersimpan digudang. Salah satu penerapan lean manufacturing di perusahaan yaitu fokus kepada menghilangkan pemborosan. silahkan kunjungi: 7 Pembomborosan (Wastes) dan Stabilitas Operasional


Namun, stok tersebut akan meningkatkan biaya penyimpanan dengan cepat, dan jikalau tidak terjual, akan menjadi lama dan harus didiskon atau dibuang secara dramatis dan tentu akan memakan biaya tersendiri.


Memesan inventaris dalam jumlah yang lebih kecil lebih sering menurut data penjualan yang akurat dan asumsi realistis membantu meningkatkan tingkat perputaran inventaris, menurunkan biaya keseluruhan membawa inventaris. Ini juga bisa menjadi pola kerjasama tim dalam perusahaan dalam membangun kerjasama tim bukan hanya dengan karyawan tetapi kepada supplier.


Metode ini paling baik dipakai oleh perusahaan yang mencoba menerapkan solusi administrasi inventaris just in time, tetapi metode ini juga sanggup dipakai oleh perusahaan yang tidak ingin memesan lebih dari yang mereka butuhkan.


4. Konversikan ke Komponen Standar


Jika Anda benar-benar memerlukan taktik khusus, pastikan bahwa kita mengandalkan pemasok yang berspesialisasi dalam industridan tidak perlu menghabiskan waktu berguru di perjalanan. Terkadang, Anda sanggup mengonversinya menjadi komponen standar. Tidak hanya menghemat waktu dalam rekayasa dan produksi, itu juga akan mengurangi biaya.


Dalam hal tersebut terdapat didalamnya pengertian kerjasama tim dalam perusahaan dengan pemasok sebagai bentuk pola kerjasama tim dalam perusahaan, alasannya yaitu tanpa membangun kerjasama tim (team building) menyerupai ini memungkinkan akan banyak menimbukan jenis lead time pengiriman lainnya serta berdampak kepada administrasi persediaan


5. Otomatisasi Pengelolaan Inventory


Peramalan permintaan, menghasilkan laporan penjualan, dan menghitung waktu prospek jauh lebih gampang dilakukan ketika perusahaan tidak membuang waktu secara manual memasukkan data dan menulis pesanan pembelian.


Perangkat lunak dalam pengertian mengurangi lead time dalam administrasi persediaan sanggup mengotomatisasi proses inventarisasi, mengoptimalkan administrasi rantai pasokan Anda, dan membantu menyeimbangkan modal kerja perusahaan.


Melacak pesanan pembelian, tingkat persediaan, data penjualan, dan biaya penyimpanan akan lebih sederhana dan mudah. Dari sinil tahap-tahap optimalisasi supply chain dapt terjadi, dimana supply akan mengikuti tahap optimalisasi yang dibutuhkan sehingga korelasi supply chain menenui tujuannya.


Kesimpulan: Strategi Mengurangi Lead Time Pada Penerapan Lean Manufacturing



Apabila ingin mengurangi lead time dan merampingkan operasi, maka bukan hanya mengenai seberapa canggih teknologi yang digukan akan tetapi lebih kepada bagaimana cara membangun team building dengan cara-cara membangun tim kerja yang baik supaya tercipta team work antara supplier dengan perusahaan.


Pada kesudahannya komunikasi dan akad dalam membangun team building supaya terjadi continuous flow dengan melibatkan supply chain yang berpengaruh serta komunikasi yang baik tentu menjadi Strategi efektif dalam mengurangi lead time manufaktur.

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel