Ciri-Ciri Dan Macam-Macam Kedewasaan Yang Wajib Diketahui Para Orang Tua

Firman-inside.id - Wajib bagi orang renta untuk memantau perkembangan seorang anak sekalipun mereka sudah beranjak dewasa. Karena kalau orang renta tidak memantau, takutnya seorang anak akan terjerumus pada hal-hal yang tidak kita inginkan. Maka dari itu, kita sebagai orang renta harus mengetahui ciri-ciri dan macam-macam dari kedewasaan.

Ciri-ciri dan macam-macam kedewasaan

 Wajib bagi orang renta untuk memantau perkembangan seorang anak sekalipun mereka sudah bera Ciri-ciri dan Macam-macam Kedewasaan Yang Wajib Diketahui Para Orang Tua
Masa remaja yakni fase penuh pergumulan, baik bagi remajanya sendiri maupun bagi orang renta dan masyarakat. Jika mereka memperoleh rujukan asuh yang baik, mereka akan menjadi remaja yang baik, begitupun sebaliknya. Di sisi lain, para remaja yakni impian orang tua. Dalam hal ini, salah satu faktor yang sangat kuat bagi remaja untuk menentukan arah perjalanan hidupnya di masa depan yakni pendidikan. Tidak kalah penting juga yakni kecerdikan pekerti para remaja. Dengan demikian, kiprah penting para orang renta yakni mengenali belum dewasa remaja mereka secara menyeluruh. Selanjutnya mengantarkan mereka menuju masa depan yang lebih baik.

Ciri-ciri kedewasaan

Berikut ciri-ciri kedewasaan berdasarkan beberapa pakar psikolog dari banyak sekali negara yang telah kami rangkum.
Baca juga: Menjadi eksklusif yang matang dan dewasa

Hall dan Lindzey menyebutkan perihal ciri-ciri orang dewasa, sebagai berikut.
  • Adanya perjuangan eksklusif pada satu lapangan yang penting, dalam kebudayaan, ibarat pekerjaan, politik, agama, seni, ilmu pengetahuan, dan lain-lain.
  • Kemampuan untuk mengadakan kontak yang hangat dalam kekerabatan yang fungsional dan nonfungsionai.
  • Adanya suatu stabilitas batin yang mendasar dalam dunia perasaan, dan dalam hubungannya dengan penerimaan diri sendiri.
  • Pengamatan, pikiran, dan tingkah laris mengatakan sifat realitas yang jelas, tetapi masih ada relativitasnya.
  • Dapat melihat dirinya sendiri, ibarat adanya dan melihat segi kehidupan yang menyenangkan.
  • Menemukan suatu bentuk kehidupan yang sesuai dengan gambaran dunia atau filsafat hidup yang dijalaninya.

Berikut ini ada beberapa kualitas atau tanda mengenai kematangan seseorang berdasarkan Feinberg. Namun, kewajiban setiap orang yakni menumbuhkan itu di dalam dirinya sendiri dan menjadi bab dari dirinya sendiri. Maka orang yang dewasa/matang sebagai berikut.
  • Dia mendapatkan dirinya sendiri
  • Eksekutif yang paling efektif yakni ia yang memiliki pandangan atau penilaian baik terhadap kekuatan dan kelemahannya. Dia bisa melihat dan menilai dirinya secara objektif dan realitis.
  • Dia menghargai orang lain
  • Eksekutif yang efektif pun bisa mendapatkan keadaan orang lain yang berbeda-beda. Dia dikatakan arif balig cukup akal kalau bisa menghargai perbedaan itu, dan tidak mencoba membentuk orang lain berdasarkan gambaran dirinya sendiri.
  • Dia mendapatkan tanggungjawab
  • Orang yang sudah arif balig cukup akal malah mengenal dan mendapatkan tanggung jawab dan pembatasan-pembatasan situasi dimana ia berbuat dan berada.
  • Dia percaya pada diri sendiri
  • Seseorang yang matang, menyambut dengan baik partisipasi dari orang lain, meski itu menyangkut pengambilan keputusan eksekutif, alasannya yakni percaya pada dirinya sendiri.
  • Dia sabar
  • Seseorang yang arif balig cukup akal mencar ilmu untuk mendapatkan kenyataan bahwa untuk beberapa kasus memang tidak ada penyelesaian dan pemecahan yang mudah.
  • Dia memiliki rasa humor
  • Orang yang arif balig cukup akal beropini bahwa tertawa itu sehat. Tetapi ia tidak akan menertawakan atau merugikan/melukai perasaan orang lain.

Marc dan Angel, mengemukakan bahwa kedewasaan seseorang bukanlah terletak pada ukuran usianya, tetapi justru pada sejauh mana tingkat kematangan emosional yang dimilikinya. Berikut ini pemikirannya perihal ciri-ciri atau karakteristik kedewasaan seseorang yang sebenarnya dilihat dari kematangan emosionalnya.
  • Tumbuhnya kesadaran bahwa kematangan bukanlah suatu keadaan, tetapi merupakan sebuah proses berkelanjutan dan secara terus-menerus berupaya melaksanakan perbaikan dan peningkatan diri.
  • Memiliki kemampuan mengelola diri dari perasaan cemburu dan iri hati.
  • Memiliki kemampuan untuk mendengarkan dan mengevaluasi dari sudut pandang orang lain.
  • Memiliki kemampuan memelihara kesabaran dan fleksibilitas dalam kehidupan sehari-hari.
  • Memiliki kemampuan mendapatkan fakta bahwa seseorang tidak selamanya sanggup menjadi pemenang dan mau mencar ilmu dari banyak sekali kesalahan dan kekeliruan atas banyak sekali hasil yang telah dicapai.
  • Tidak berusaha menganalisis secara berlebihan atas hasil-hasil negatif yang diperolehnya, tetapi justru sanggup memandangnya sebagai hal yang positif perihal keberadaan dirinya.
  • Memiliki kemampuan membedakan antara pengambilan keputusan rasional dengan dorongan emosionalnya (emotional impulse).
  • Memahami bahwa tidak akan ada kecakapan atau kemampuan tanpa adanya tindakan persiapan.
  • Memiliki kemampuan mengelola kesabaran dan kemarahan.
  • Memiliki kemampuan menjaga perasaan orang lain dalam benaknya dan berusaha membatasi perilaku egois.
  • Memiliki kemampuan membedakan antara kebutuhan (needs) dengan keinginan (wants).
  • Memiliki kemampuan menampilkan keyakinan diri tanpa mengatakan perilaku arogan (sombong).
  • Memiliki kemampuan mengatasi setiap tekanan (pressure) dengan penuh kesabaran.
  • Berusaha memperoleh kepemilikan (ownership) dan bertanggung jawab atas setiap tindakan pribadi.
  • Mengelola ketakutan diri (manages personal fears).
  • Dapat melihat banyak sekali "bayangan abu-abu" di antara ekstrem hitam dan putih dalam setiap situasi.
  • Memiliki kemampuan mendapatkan umpan balik negatif sebagai alat untuk perbaikan diri.
  • Memiliki kesadaran akan ketidakamanan diri dan harga diri.
  • Memiliki kemampuan memisahkan perasaan cinta dengan birahi sesaat.
  • Memahami bahwa komunikasi terbuka yakni kunci kemajuan.

Baca juga: Pentingnya kekerabatan talenta dan intelegensi

Macam-macam kedewasaan

Macam-macam kedewasaan berdasarkan Heuken sanggup dibedakan menjadi 5 macam, sebagai berikut.
  1. Kedewasaan Jasmani
    1. Memiliki ukuran berat, kekuatan, keterampilan, koordinasi yang cukup sesuai dengan umur dan jenis kelaminnya. Dari sisi fisik, biasanya pria lebih kuat dari perempuan.
    2. Tidak berarti ada patokan yang pasti, seseorang akan berbeda dengan orang lain, entah pria ataupun perempuan.
    3. Tuhan dengan sengaja membuat jasmani ada yang tinggi, sedang, pendek; ada yang kurus, sedang, gemuk, dan sebagainya.
    4. Laki-laki dan perempuan, akan menjadi arif balig cukup akal secara fisik ada yang berbeda atau tidak mesti bersamaan.
  2. Kedewasaan intelektual
    1. Mampu berpikir secara matang dan logis.
    2. Mempunyai pertimbangan yang tepat.
    3. Berpengertian yang memadai perihal agama, dunia sekelilingnya, dan dirinya sendiri.
  3. Kedewasaan emosional
    1. Dapat menyatakan diri dan menikmati hidup dengan penuh perasaan.
    2. Mampu mengungkapkan perasaan secara sempurna sesuai dengan kondisi dan situasi.
    3. Mau dan sanggup memerhatikan hal-hal, ibarat mencicipi getaran patriotisme, kagum akan keindahan alam, hangat dalam bersahabat, membenci ketidakadilan, takut akan ancaman yang sungguh sangat mengancam, aib akan perbuatan hina, dan sebagainya.
    4. Tidak membiarkan harga diri menjadi keangkuhan, simpati menjadi sentimen, kejengkelan menjadi kemarahan yang meledak-ledak, kesedihan menjadi putus asa, rasa takut yang masuk akal menjadi sifat penakut yang kekanak-kanakan.
    5. Mampu membedakan perbuatan yang baik dengan yang tidak baik serta bereaksi sebagaimana mestinya.
  4. Kedewasaan sosial
    1. Mampu bergaul secara luwes, baik dengan orang yang lebih arif balig cukup akal ataupun yang lebih muda atau dengan sebaya baik lakilaki maupun perempuan.
    2. Tahu menentukan apa yang dilarang dilakukan atau yang boleh dilakukan dalam situasi tertentu.
    3. Mau mengambil bab dalam acara bersama yang beraneka ragam.
    4. Sadar akan tanggung jawab terhadap orang lain semoga sanggup hidup bersama secara harmonis.
    5. Pandai "mengikat dan memengaruhi" teman atau orang lain secara bijak dengan tetap memperhatikan tutur kata yang baik, kesopanan, keramahan, kerja sama, pengorbanan, penguasaan emosi dan pengetahuan.
    6. Bertindak sebagai pria atau wanita yang arif balig cukup akal dalam suatu kelompok.
  5. Kedewasaan rohani
    1. Melaksanakan kewajiban agama yang dianut dan menjalani kehidupan sopan santun yang baik.
    2. Menyadari bahwa kuasa Tuhan selalu menghantar diri untuk melaksanakan yang baik.
    3. Melihat, merasakan, dan mendapatkan segala hal akan kuasa Tuhan baik yang menyenangkan atau yang tidak menyenangkan.
    4. Menyadari akan martabatnya sebagai ciptaan Tuhan yang mulia.
    5. Bertanggung jawab untuk menghantarkan keselamatan dirinya dan orang lain.
    6. Berusaha berbuat baik walaupun seringkali tidak mudah.
    7. Tidak membiarkan pikiran, perkataan, dan perbuatannya untuk memaki, membenci, menyerang dan merendahkan agama/kepercayaan orang lain.

Sekian untuk klarifikasi kali ini perihal Ciri-ciri dan macam-macam kedewasaan yang wajib diketahui para orang tua, kalau ada pertanyaan silakan tuliskan di kolom komentar, semoga bermanfaat.

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel